KETEGANGAN, krisis; menjadi ruh sastra. Termasuk ketegangan dengan dirinya sendiri—kemanusiaan, humanisme—sebagai suatu keadaan pasca-humanisme.
Kondisi posthumanisme di negeri kita mengingatkan pada gagasan “Sastra Kontekstual” yang dimotori Ariel Heryanto dan Arief Budiman di tahun 1980-an. Boleh dibilang inilah gejolak terbesar sebuah perdebatan yang menyoal dominasi estetika tertentu pengabdian pada kemanusiaan. Tak ada rumusan yang bulat memang pasca perdebatan tersebut sebagaimana pencapaian rumusan estetika Giorgio Agamben (Posthumanisme kritis) yang radikal melawan estetika.
