Cerpen Fatah Anshori

Koala Pemakan Segala

Cerpen Fatah Anshori

 

SUDAH  hampir satu bulan  kau bekerja di kamar operasi. Kau sudah melihat banyak hal tentang isi tubuh manusia. Sesuatu yang berada di balik kulit.

Sebelumnya kau hanya melihat dari buku biologi bagaimana rupa usus besar, usus halus, lambung, hati dan semuanya hanya sekilas saja digambarkan dengan ilustrasi dua dimensi. Tak ada yang membekas.

Setelah kau bekerja di kamar operasi rumah sakit swasta di kota, segalanya tampak berubah. Segalanya tampak nyata dan ilustrasi-ilustrasi dua dimensi itu kini dapat kau pegang bentuk dan teksturnya dengan kedua tanganmu.

Jalan Kopi

JALAN KOPI

Cerpen S. Jai

 

 

KANTUNG celanaku tak pernah kosong dari kopi; sebentuk biji yang membuatku bergairah. Aku sungguh terangsang, semenjak Rena mensyaratkan padaku bila aku serius ingin hidup bersamanya, dan berbahagia, maka jadilah aku ahli kopi.

Aku tak mengerti kenapa Rena sungguh terobsesi pada kopi. Aku juga tak tahu mengapa geloranya justru dilemparkannya padaku. Aku bukan satu-satunya lelaki  yang mengagumi kecantikannya, ingin menikahinya, melahirkan anak-anak dari rahimnya dan bahagia hidup bersamanya.

Aku lelaki pasaran, yang tak memiliki keistimewaan dalam hal perempuan.

Rumah di Atas Air

Rumah di Atas Air

Cerpen S. Jai

ORANG-ORANG sulit percaya akan sesuatu hal. Entah itu karena paham, entah lantaran tak mengerti. Mereka cepat sekali meyakini; segala urusan manusia berujung tetek mbengek dagang sapi.

Tersebab itulah kuceritakan padamu setangkai kisah yang barangkali tak kan dipercaya siapapun; tentang sebuah rumah di atas air; perihal suatu keluarga yang bermukim di danau berkabut sepanjang masa, yang anteng—tanpa pulau, tanpa biduk, tanpa tepian. Airnya sejuk, kecipaknya sekadar petanda ada yang datang, mungkin ikan, barangkali seseorang.