Orasi Budaya Anugerah Sastra Sutasoma, Balai Bahasa Jawa Timur, 17 Oktober 2019

SASTRA POSTMITOS: INSTITUSI,  EMANSIPASI, REVOLUSI

S. Jai

 

Bapak-Ibu, Saudara-Saudara, dan kawan-kawan sekalian,

 

Sebenarnya saya cukup kikuk berbicara dengan tagline Orasi Budaya,  karena wilayah ini kerapkali dan memang semestinya dalam lingkup para orator, peneliti, pemikir, atau setidaknya kritikus—mereka yang fasih membincang aktualitas. Sementara saya lebih banyak berjibaku selaku pengarang—yang kerap bergulat, bergelut dengan realitas. Jikapun mengulik dalam kritik, saya pilih berkendara esai-esai yang terang tak memerlukan simpulan-simpulan, pendapat, opini, sikap atau solusi-solusi yang kokoh, keras dan tegas tanpa saya harus meminta maaf. 

Nurel: Tafsir dan Takdir

Nurel: Tafsir dan Takdir

Oleh S. Jai

 

KEPERGIAAN Nurel Javissyarqi meninggalkan misteri; bagi saya, keluarganya, dan tak sedikit orang. Ini nyata dari sejumlah tulisan, komentar, kesan, telpon para sahabat. Akan tetapi, misteri yang saya maksudkan bukanlah sesuatu yang berhubungan dengan dunia gaib, meski tak bisa disangkal inilah mistik.

Bukankah manusia memang makhluk misteri?

Terlebih Nurel nyata sekali sosok yang mengerti, bahwa dirinya, juga hidupnya sangat misterius. Segala laku dan sepak terjangnya tak lain untuk itu, meski entah sebenarnya ia telah betul-betul mengerti ataukah pura-pura mengerti bahwa semua itu akan sia-sia.