Berpacu dalam Kritik
Catatan Geliat Candrakirana 170 Kostela
MENULIS KRITIK, yang selama ini dianggap momok bagi para pesastra, malam itu disepakati tak mesti dihindari. Bahkan wajib digeluti dan ditekuni sebagaimana para penulis sastra membuat karya puisi, cerpen, novel dan drama.
Yang dibutuhkan adalah kepercayaan diri untuk “umuk” disamping kesungguhan menulis karya. Karya, teori, serta kritik ibarat lingkaran persepsi yang saling mengutuhkan dan melengkapi keteguhan penulis dalam menulis sastra.
Sastrawan A. Syauqi Sumbawi, misalnya, menyarankan pentingnya memecahkan hambatan kebosanan dan kekakuan bentuk tulisan kritik.