Judul Buku: Tubuh dalam Alir Kosmik Pertunjukan

Pemikiran teoritik Aristoteles, Marleau Ponty, Hussrel, Heidegger, Sartre,  maupun peneliti yang lain yang dapat dirujuk, menjadi bagian penting dalam menyusun kerangka pemikiran tulisan-tulisan dalam buku ini.  Telisik kritis dalam paparan-paparan buku ini mencoba menyimak kontestasi  pemikiran teoritik yang telah ditulis, dirujuk, dan  ditafsirkan kembali dalam bahasa pengandaian yang terhadap fenomena yang tersirat dalam berbagai kajian, maupun pertunjukan sebagai sebagai subyek. Pemikiran teoritik Aristoteles, Marleau Ponty, Hussrel, Heidegger, Sartre, menjadi rujukan bagi pemikir-pemikir setelahnya, sehingga menghasilkan pemikiran-pemikiran analitis dan gemilang tentang tubuh dalam konteks seni pertunjukan.   Sudah barang tentu pemikiran teoritik tentang dalam konteks pertunjukan selalu memiliki dasar filsafati yang berkutat pada fenomenologi, bicara kesadaran, pengalaman, yang tak dapat ingkar dari dunia kehidupan sebagai sesuatu yang tampak nyata. 

Hal tersebut memberikan banyak kemudahan memahami dunia pertunjukan dari sudut pandang tubuh,    Juga peneliti-peneliti pertunjukan seni di Indonesia yang secara cermat merumuskan pikiran-pikiran tentang tubuh dalam alir kosmik pertunjukan, menjadi rujukan penting dalam penyusunan buku ini.  Rujukan-rujukan tersebut memandu penulis untuk mengenali kembali peranan tubuh dalam kosmik pertunjukan seni, dengan mempersandingkan berbagai pemikiran teoritik tentang tubuh diharapkan dapat membuka wacana yang luas dan mendalam. Dari berbagai pemikiran diharapkan dalam memandu telisik kesadaran keber-tubuh-an dalam berbagai kosmik  pertunjukan (Rdjokoprakosa).