Judul Buku: Sejarah Pondok Pesantren Qomaruddin Sampurnan Bungah Gresik

Memasuki abad ke-18 masa kebesaran Pesantren Giri nampaknya mulai surut. Berbagai faktor gejolak politik cukup banyak mempengaruhi keberadaan Pesantren Giri. Seiring dengan meredupnya kejayaan Pesantren Giri kemudian tidak lama berselang di bagian utara Gresik muncullah sebuah lembaga pesantren baru yang dirintis oleh Kyai Qomaruddin. Kyai Qomaruddin mendirikan lembaga pondok pesantren di Sampurnan Bungah. Pada awalnya lembaga pesantren yang didirikan oleh beliau tersebut diberi diberikan nama “Pesantren Sampurnan”, namun seiring dengan perkembangan zaman dari generasi ke generasi nama pesantren tersebut dirubah menjadi “Pesantren Qomaruddin”. Perubahan nama lembaga pesantren ini terjadi pada tahun 1970-an.

Berdirinya Pondok Pesantren Qomaruddin tentunya dapat dianggap sebagai suatu proses kelanjutan misi penyiaran agama Islam yang ada di wilayah Gresik. Terlebih, lembaga Pesantren Qomaruddin sampai sekarang ini masih tetap menunjukkan eksistensinya meskipun sudah berusia lebih dari 2,5 abad. Pondok Pesantren Qomaruddin sekarang telah memantapkan diri sebagai penerus tongkat estafet dari Pesantren Giri dalam hal mengemban misi dakwah suci agama, sosial dan budaya serta dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Pondok Pesantren Qomaruddin terus maju menunjukkan diri sebagai pusat peradaban Islam di Gresik selepas menurunnya kewibawaan dari Pesantren Giri. Bahkan, ternyata beberapa pemangku dari Pondok Pesantren Qomaruddin pada masa-masa awal, seperti K.H. Musthofa ternyata juga masih memiliki garis keturunan dari Sunan Giri.[1] Selain itu, istri dari Kyai Qomaruddin (Nyai Hafshoh) menurut catatan silsilahnya juga masih merupakan keturunan dari Sunan Ampel.