Djoko Prakoso bukanlah nama baru dalam dunia sastra Jawa. Karya sastranya, khususnya dalam bentuk guritani, banyak dimuat di surat kabar berbahasa Jawa. Ada beberapa buku antologi yang mendokumentasikan puisi-puisinya. Adapun Prau dan Kembang Kertas, ini merupakan antologi puisi terbarunya.
Djokprak (begitulah akrab panggilannya) masih setia menggunakan simbol alam sebagai jaminan untuk mengungkapkan isi hatinya.
Buku ini adalah koleksi geguritan baru Djokprak. Tidak kurang dari 90 judul. Tentu saja saya membaca semuanya. Tapi saya tidak sabar untuk melihatnya. Klip gurit yang saya tampilkan di atas sepertinya sudah mampu memperlihatkan betapa besarnya tenaga dan kepiawaian Djokprak dalam melakukan gurgling.
Tema yang dipilih R. Djoko Prakosa saat menggarap puisi-puisi dalam antologi ini cukup lengkap. Ada masalah sosial, politik, kemanusiaan yang dilihat dari sudut pandang universal. Antologi puisi ini begitu enak dibaca karena penyairnya sangat memperhatikan unsur estetika. Oleh karena itu, tidak heran jika antologi ini menjadi sumbangsih unik bagi dunia sastra Jawa.