Penulis : Telly D.

Editor : Much. Khoiri

Ukuran : 14.5 x 21 cm
Tebal : xxii + 372

Penerbit ; Pagan Press bekerja sama Rumah Virus Literasi

ISBN : 978-623-6910-79-5

Harga : 

Buku ini tidak hanya memuat perjalanan melainkan juga berisi semangat yang pantang menyerah, semangat untuk melakukan perubahan. Perubahan adalah sesuatu yang kadang-kadang menakutkan, membuat kita tidak nyaman, bingung, dan sulit untuk beradaptasi. Akan tetapi, perubahan perlu dilakukan bila ingin berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dan tahan banting.

Buku ini  terdiri atas dua bagian besar, Antara Kaimana dan Sorong (berisi 20 aritikel), dan Saksi Safari yang Mengabadi (berisi 22 artikel). Dalam Perjalanan Kaimana, pembaca akan dibuat terpesona dengan indahnya senja yang melegenda di Pantai Kaimana. Kayanya Kaimana dengan sejarah dan budaya dapat diketahui melalui tulisan. Masjid Baiturakhman Peninggalan Kasunan Islam di Kaimana, dan Ada Pecinan di Kaimana. Keindahan alam, pantai, dan kekayaan bawah laut Kaimana dapat dibaca melalui Kolam Sisir Kaimana, Teluk Bicari, dan Teluk Triton.

Dalam Perjalanan Sorong, Papua Barat, pembaca akan mengikuti petualangan penulis di Raja Ampat, tempat wisata yang diberi julukan “Sepenggal Surga Jatuh ke Bumi.” Tempat yang menjadi mimpi para penyelam dan fotografer Mancanegara. Pesona pantai, laut, serta pesona sosial budaya dapat diikuti pada tulisan perjalanan di Pulau Waligeo, Telaga Bintang, Pulau Arborek, Piaynemo, Pulau Sauwandarek, Kali Biru, dan Puncak Harfat Jaya. Menikmati indahnya senja di gunung Tanzer, Taman Faith Bukit Sorpus, Dermaga Arkais. Berjalan pagi hari di Pasar Ikan Jembatan Puri sambil menikmati Rahang Tuna Bakar dan belajar memanah dan menyelam pada tulisan Buaian ke Liang Lahat yang akhirnya belajar menyelam juga.

Dalam Saksi Safari yang Mengabadi, pembaca akan mengikuti perjalanan dari tempat yang berbeda dengan cerita yang berbeda yang tidak kalah menariknya. Pembaca akan mengikuti perjalanan penulis pada 3 Taman Nasional dengan 6 artikel (TN Kalimutu,TN Wasur dan TN Komodo), 3 pejalanan ke rumah pahlawan (rumah pengasingan Bung Karno di Ende, Bengkulu, dan  Fatmawati Bukan Sekedar Penjahit Bendera Pusaka), 3 wisata sejarah dan budaya (Fort Marlborough, Festival Cap Go Meh, Petilasan Sam Pho Kong), 2 monumen perang dunia (Situs Goa Binsari, dan Monumen Perang Dunia ke Dua), 5 wisata alam (Bukit Persaudaraan Mau Hau, Danau Love Sentani, Lembah Harau, Lok Baintan, Pulau Baer), 1 wisata kuliner (Foot Street Sate), dan 1 perjalanan yang menuliskan keistimewaan Rumah Rayap (musamus).

Sebagai bacaan, buku ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang negeri ini: Menumbuhkan rasa cinta negeri ini dengan mengenalnya lebih dekat. Diharapkan, pembaca juga dapat terinspirasi untuk berjalan mengunjunginya atau terinspirasi untuk mengenal keindahan dan keberagaman budaya Indonesia yang lain sebagaima sejatinya seorang anak bangsa. Selanjutnya, pembaca akan bersyukur dan bangga dapat hidup di negeri yang beragam pesona.

Judul Buku: Epigraf Safari yang Mengabadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Tabik, sudah menghubungi kami. Silakan chat lebih lanjut