Eka Budianta lahir 1956 di Ngimbang Jawa Timur, menjadi wartawan majalah Tempo (1980-1983), Yomiuri Shimbun (1984-1986), Radio BBC di London (1988-1991) dan kolumnis majalah Trubus dari 2001 sampai sekarang.  Sejak 2004 ia juga menjadi sekretaris Yayasan Tirto Utomo yang aktif dalam pendidikan lingkungan dan pelestarian budaya.

Buku puisinya “Cerita di Kebun Kopi”  (Balai Pustaka, 1981) menjadi buku inpres dicetak 83,000 eksemplar, dan “Langit Pilihan” menang buku puisi terbaik 2012. Sejumlah karyanya telah terbit dalam bahasa Inggris, Mandarin, Arab, Belanda, Jerman, Korea, Perancis dan Finlandia.  Beberapa kali ia diundang untuk berpuisi di dalam maupun di luar negeri, termasuk di Inggris, Amerika Serikat, Lebanon, Korea, China, Jerman, dan kawasan ASEAN.

Selain karya puisi dan jurnalistik, Eka Budianta juga menulis biografi. Di antaranya “Mendengar Pramoedya”, “Disentuh Emil Salim” dan “Bertemu Sajogya”. Karyanya terbaru “Untuk Bung Karno dan Taman Siswa” – biografi sejarawan Irna H.N. Hadi Soewito, kelahiran Kediri, 1933. Ia juga menulis “Cakrawala Roosseno” dan “Mazmur Ismawan” sebagai penghormatan kepada Roosseno (kelahiran Madiun, 1908) dan Bambang Ismawan (kelahiran Babat 1938).

Sejak terjadi wabah Corona mulai awal 2020, Eka Budianta mengikuti lebih dari 50 program menulis buku bersama.  Ia juga menyunting buku “Saatnya Menjadi Bangsa Yang Tangguh” program Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, terbitan Pustaka Obor Indonesia.   

 

Eka Budianta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Tabik, sudah menghubungi kami. Silakan chat lebih lanjut