Penulis: Susilo

Editor: Aidan

Diterbitkan oleh PAGAN PRESS
(Anggota Ikapi No.329/JTI/2022)

Cetakan I, Mei 2025

Tebal viii + 188 hlm.

Ukuran 14,5 cm x 21 cm

ISBN: 

HARGA:

SEBELAS cerpen dalam  buku Jendela Keempat bukanlah potret kehidupan sehari-hari, meski sering kali berangkat dari sana. Mereka seperti bayangan yang muncul di cermin retak: tak bisa kita pastikan dari mana datangnya, tapi jelas bukan rekaan sepenuhnya. Ada anak yang ingin melahirkan dirinya sendiri. Ada buku yang menulis pembacanya. Ada dapur yang kehilangan apinya, dan langit yang tak sudi dilukis. Ini bukan dunia mimpi, tapi juga bukan realitas yang kita kenal sepenuhnya.

Pengarang dalam menulis cerpen-cerpen ini tidak menulis untuk memberikan jawaban. Sekadar  menulis untuk menemani siapa pun yang tengah mempertanyakan bentuk dirinya di dunia yang terus berubah, terus menuntut kepastian, tetapi diam-diam menyembunyikan ketakutannya sendiri terhadap makna.

Beberapa cerita dalam buku ini akan terasa sunyi, beberapa mungkin seperti berbicara dengan suara sangat pelan—nyaris tak terdengar. Tapi pengarang  percaya, pembaca yang bersedia duduk lama di depan jendela keempat, akan mendengar sesuatu. Bukan dari luar, melainkan dari dalam dirinya sendiri.

Pengarang menulis cerita-cerita ini bukan untuk dipahami seluruhnya. Bahkan pengarang  sendiri tak selalu memahami mereka. Tapi pengarang percaya, sebagian besar pengalaman manusia memang lebih layak untuk dirasakan ketimbang dijelaskan.

Judul Buku: Jendela Keempat, Kumpulan Cerpen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *