Judul Buku: Dasar-dasar Hospitality

Di masa kini, pariwisata menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi terpenting di dunia, yang mampu men- yumbang lebih dari 10 persen dari gross domestic product global secara langsung dan tidak langsung. Karena pariwisata banyak bertalian dengan sektor lain, seperti bidang akomodasi dan makan, ritel dan pemasaran, serta transportasi dan penerbangan, maka bisnis pariwisata semakin kompleks. 

Komplekstitas bisnis pariwisata telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap lapangan kerja, lebih dari 300 juta secara global menyediakan pekerjaan penting bagi kaum muda, penyerapan tenaga kerja perempuan berpenghasilan tinggi, dan munculnya pekerja migran di sektor pariwisata. Banyaknya lapangan kerja yang bersifat informal dalam pariwisata, memungkinkan jumlah tenaga kerja terserap juga lebih tinggi dari yang dilaporkan. 

Sebagai bisnis yang berakar kuat bagi sektor lain dan berdampak besar bagi kehidupan masyarakat, selama pandemi Covid-19 berlangsung, industri pariwisata berubah menjadi pasar yang sepi pengunjung. Pergerakan menuju lokasi wisata dari negara satu ke negara lainnya mengalami kemandekan. Seluruh kegiatan yang terkait kepariwisataan mati suri, sehingga kehidupan masyarakat pariwisata mengalami guncangan hebat.

Langkah-langkah penahanan dan mitigasi yang meluas untuk memperlambat penyebaran virus telah mempengaruhi perjalanan pariwisata, termasuk hospitality. Meskipun negara-negara perlahan bergerak menuju pelonggaran bertahap, risiko perubahan kebijakan mendadak seputar perjalanan udara, visa, dan persyaratan karantina tetap tinggi, sehingga diperlukan kehati-hatian bagi pelaku sektor industri pariwisata dan hospitality.

Kebijakan penguncian wilayah negara atau lockdown dan pembatasan aktivitas sosial mengakibatkan terputusnya mata rantai industri pariwisata. Bisnis transportasi mengalami stagnansi yang berdampak PHK pegawai. Pengusaha destinasi wisata sepi tak bertuan, hotel pun mencekam disertai angka PHK besar-besaran. Industri kuliner di sekitar destinasi wisata mengalami guncangan. Banyak pelaku usaha industri pariwisata yang tidak mampu bertahan karena mengalami penurunan pendapatan akibat nihilnya daya beli masyarakat.