Buku ini menguraikan tentang sepak terjang perjuangan tokoh Bupati Kertosono (Nganjuk) yang bernama Tumenggung Wiryonegoro dalam menentang kehadiran kolonial Belanda dalam episode Perang Jawa (1825-1830) di wilayah Mancanegara Timur. Mancanegara Timur sendiri merupakan bagian dari kerajaan-kerajaan Jawa paling luar dari pusat keraton. Wilayah ini dalam sejarahnya selalu menjadi ajang perebutan kekuasaan dan peperangan.
Setelah Japan (Mojokerto) dan Wirasaba (Jombang) berhasil “dirampas” oleh pihak kolonial pada tahun 1812, maka praktis tinggal wilayah Kertosono (Nganjuk) saat itu menjadi bagian paling ujung dari wilayah Mancanegara Timur, milik Kasultanan Yogyakarta.