Eka Budianta, Sungai Sejati dan Ikhtiar Memahami Diri

Judul: Sungai Sejati: Surabaya Zaman Omikron

Penulis: Eka Budianta

Penerbit: Pagan Press, Februari 2022

Tebal: xviii + 108 halaman

Ukuran: 13,5 cm x 20,5 cm

ISBN: 978-623-6910-62-7

Peresensi: S. Jai

Buku puisi ”Sungai Sejati” yang ditulis penyair Eka Budianta wujud bertaburnya keindahan, sublimasi, dan ragam suara-suara sejak dari kesunyian paling gelap hingga bebunyian yang paling nyaring terdengar bagi pembaca.

PERASAAN takjub sekaligus ngeri yang terbit dari tafsir teks tertentu kerapkali dinilai melampaui keindahan. Bahkan tak jarang dipertentangkan: bahwa yang sublim—yang  menerbitkan pukau, ekstase dan ketakjuban itu—berbeda dengan yang indah.

Cerita-cerita sebagai Citra Rohani

Judul Buku: Jalan Kecil
Penulis: Dewi Musdalifah
Penerbit: Pagan Press, Agustus 2022
Tebal: xiv + 142 ; 13 x 20 cm
ISBN: 978-623-6910-75-7

Peresensi: S. Jai

MERAYAKAN terbitnya buku ini, sayup terdengar kembali suara penyair Chairil Anwar atas nama suatu cerita dalam orasinya yang terkenal itu: “Sebuah cerita yang menjadi adalah sebuah dunia.”

Bukan saja karena setiap lahirnya buku—seperti halnya sajak atau cerita—mesti dirayakan sebagai karnaval keragaman suara (bahasa, tanda, wacana) melainkan juga lantaran buku ini adalah karya cipta, ciptaan.

Juga lantaran musti diakui, betapa membutuhkan semacam ikhtiar menempatkan karya cipta cerita dalam buku ini benar-benar sebagaimana cerita dan bukan berita.

Judul Buku: Membongkar Metanarasi Wayang

Penulis: Tjahjono Widijanto

Ukuran: 14,5 x 21 cm

Tebal: xviii + 312 halaman

ISBN: 978-623-7564-42-3 C

Cetakan pertama, Maret 2020

Novel-novel  Kitab Omong Kosong, Drupadi, dan Wisanggeni Sang Buronan karya  Seno Gumira Ajidarma; dan novel Perang karya Putu Wjaya merupakan contoh novel-novel Indonesia yang terinspirasi dari cerita wayang yang bersumber dari  Ramayana  dan  Mahabarata.  Meskipun berlatar wayang, namun novel-novel tersebut kehadirannya tidak dapat dilepaskan dari aspek sosial dan budaya masyarakat pada saat novel-novel itu diciptakan dan merupakan respon dan reaksi pemgarangnya terhadap dinamika sosial budaya pada zamannya.

Judul Buku: Writing is Selling

Penulis: Much. Khoiri

Ukuran: xiv + 194

Tebal: 13,5 x 20,5 cm

Cetakan pertama, Juni 2018

ISBN: 978-623-0891-93-4

Gagasan mendasar di atas dipaparkan di dalam artikel-artikel yang dihimpun dalam buku ini. Empat puluh delapan artikel dalam buku ini dikelompokkan menjadi lima bagian: menata mindset, menjaga spirit, menjaring inspirasi, berkarya setiap hari, dan menuju writerpreneur.

Menata mindset penting untuk memberi pondasi bagi cara berpikir, bersikap, dan bertindak terkait de- ngan kewajiban menulis yang menjual. Setelah mena- ta mindset, penulis perlu membangun dan menjaga spirit menulis; sebab, tanpa spirit kita akan kehilangan daya dorong dan daya tahan dalam menulis.

Judul Buku: Postmitos, Esai-esai S. Jai

Penulis: S. Jai

Ukuran: 14 x 21 Cm

Tebal:  xiv + 556

ISBN: 978-602-5934-01-8

Cetakan Kedua Oktover 2019

Buku Postmitos: Esai-Esai S. Jai memamerkan keluasan dan kedalaman wawasan dan pengetahuan kesusastraan, kesenian, dan kebudayaan penulisnya. Penulis senantiasa mengupas atau menelaah isu-isu kesusastraan ditelaah dengan bingkai kesenian dan kebudayaan sehingga buku ini memperlihatkan bentangan luas dalam persoalan kesusastraan-kesusastraan tak dipandang secara mikro-literer, melainkan juga secara makro-kultural. Buku ini juga menggambarkan ketekunan, kerajinan, dan kecekatan penulisnya sebagai pencatat, pengamat, pengulas, dan penimbang karya sastra dan peristiwa sastra dalam berbagai satuan waktu dan tempat termasuk karya sastra dan peristiwa sastra yang berlangsung di Jawa Timur.

Mempertanyakan Kepahlawanan Ala Zoya

Judul: Jamaloke, Sebuah Novel

Penulis: Zoya Herawati

Tebal xii + 224

Penerbit: Pagan Press, November 2018

Mempertanyakan Kepahlawanan Ala Zoya

SEBENARNYA adakah seorang pahlawan sejati? inilah pertanyaan yang mencoba diungkapkan oleh Zoya Herawati dalam novelnya Jamaloke.

Banyak orang yang sebenarnya tidak layak disebut pahlawan bahkan saat meninggal pun tak layak untuk dimakamkan di makam pahlawan. Dalam proses perjuangan memperjuangkan kemerdekaan bahkan ada juga yang licik dalam artian mendua. Namun kenyataannya merekalah yang selama ini menikmati kue kemerdekaan.

Berbeda nasibnya dengan tokoh utama di novel ini,  tokoh utama novel ini sangatlah menderita hidupnya.  

Melampaui Mitos Di Era Digital

Judul : Post Mitos

Penulis: S Jai

Penerbit: Pagan Press, Ngimbang, Lamongan

Tahun : Cetakan I  2018

Tebal : xiv+542

Melampaui Mitos Di Era Digital

 

“Sekalipun sastra ditepikan, disepikan, disunyikan, dalam kesepiannya pun akhirnya terdengar bunyinya, suaranya, teriakannya, bahkan dari dalam tempat paling dekat dengan dirinya—kekuasaan yang digugat oleh bangsa penguasa. Di situlah sastra sebagai pengetahuan bersumber satu-satunya dari pengalaman batin manusia.” Pidato S. Jai saat menerima Anugerah Sotasoma Balai Bahasa Jawa Timur Tahun 2019.

Kehidupan memang dikelilingi mitos-mitos. Untuk memahami dan melogikakan suatu fenomena, manusia butuh mitos yang dekat dengan jalan pikirannya.