Sarkawi B Husein

Sarkawi B. Husein dilahirkan pada 29 Juni di Tolitoli (Sulawesi Tengah). Menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin Makassar, tahun 1994 dengan skripsi berjudul “Gerakan Buruh di Makassar 1942-1955” dan pendidikan magister di Jurusan Ilmu-ilmu Humaniora, Program Pascasarjana UGM Yogyakarta tahun 1998 dengan tesis tentang “Perkembangan Pendidikan Kolonial di Makassar 1876-1942”. Pada tahun 2016, menyelesaikan pendidikan S3 di Universitas Gadjah Mada dengan disertasi yang berjudul: Mengubah dan Merusak Lingkungan, Mengundang Air Bah: Banjir di Kota Surabaya pada Paruh Kedua Abad ke-20.

Tjahjono Widijanto

Tjahjono Widijanto. Sastrawan nasional ini lahir di Ngawi, 18 April 1969. Menulis puisi, esai, dan sesekali cerpen di berbagai media nasional. Buku-bukunya a.l: Prodisa: Surga Halaman Depan (Badan Bahasa, 2017), Eksotika Sastra: Kumpulan Esai Telaah Sastra (2017); Metafora Waktu: Kumpula Esai Budaya (2017) Dari Zaman Kapujanggan Hingga Kapitalisme: Segugusan Esai dan Telaah Sastra (2011), Wangsit Langit (2015),Janturan (Juni, 2011), Singir (2014),Cakil (2014), Rezim Para Satriya (Naskah drama, 2013), Menulis Sastra Siapa Takut? (2014), Dari Zaman Citra ke Metafiksi, Bunga Rampai Telaah Sastra DKJ (Kepustakaan Populer Gramedian dan Dewan Kesenian Jakarta, 2010), Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia (Grasindo, 2000),  Birahi Hujan (Logung Pustaka, 2004,), , Compassion & Solidarity A Bilingual Anthology of Indonesian Writing (UWRF 2009), dll..

Nurel: Tafsir dan Takdir

Nurel: Tafsir dan Takdir

Oleh S. Jai

 

KEPERGIAAN Nurel Javissyarqi meninggalkan misteri; bagi saya, keluarganya, dan tak sedikit orang. Ini nyata dari sejumlah tulisan, komentar, kesan, telpon para sahabat. Akan tetapi, misteri yang saya maksudkan bukanlah sesuatu yang berhubungan dengan dunia gaib, meski tak bisa disangkal inilah mistik.

Bukankah manusia memang makhluk misteri?

Terlebih Nurel nyata sekali sosok yang mengerti, bahwa dirinya, juga hidupnya sangat misterius. Segala laku dan sepak terjangnya tak lain untuk itu, meski entah sebenarnya ia telah betul-betul mengerti ataukah pura-pura mengerti bahwa semua itu akan sia-sia.

Rumah di Atas Air

Rumah di Atas Air

Cerpen S. Jai

ORANG-ORANG sulit percaya akan sesuatu hal. Entah itu karena paham, entah lantaran tak mengerti. Mereka cepat sekali meyakini; segala urusan manusia berujung tetek mbengek dagang sapi.

Tersebab itulah kuceritakan padamu setangkai kisah yang barangkali tak kan dipercaya siapapun; tentang sebuah rumah di atas air; perihal suatu keluarga yang bermukim di danau berkabut sepanjang masa, yang anteng—tanpa pulau, tanpa biduk, tanpa tepian. Airnya sejuk, kecipaknya sekadar petanda ada yang datang, mungkin ikan, barangkali seseorang.

Agus “Koecink” Sukamto

Lahir di Tulungagung, 31 Desember 1967. Menempuh pendidikan di STKW Jurusan Seni Murni, dan strata 2 diselesaikannya di ISI Surakarta Pengkajian Seni. Sekarang mengajar di almamaternya di STKW Jurusan Seni Murni serta LB VCD Universitas Ciputra. Pengalaman kerja keseniannya diawali selaku Tim Kerja Proses Seni  Rupa  Penyadaran  Moelyono di Brumbun dan Nggerangan Tulungagung (1988-1992). Sebelumnya menjadi guru gambar Guru gambar ekstra melukis di sekolah Kristus Raja, St. Theresia dan St. Lorent (1984). Tahun 1994-2000 bekerja di SCTV Surabaya. Tahun 2000-2005 di Samdesign.com.

Eko Jarwanto

Eko Jarwanto lahir di Petak Bagor, Nganjuk (1986) dan sejak tahun 2013 mulai pindah tinggal di Gresik. Lulus pada Jurusan Pendidikan Sejarah dari kampus Universitas Negeri Surabaya (2009) dengan topik penelitian Kontribusi Mind Maping (Peta Konsep) dalam Pembelajaran Sejarah, lalu   melanjutkan   studi   magister   S2   di

tempat yang sama (2013) dengan topik tesis Pembelajaran Kontraversi dalam Pendidikan Ilmu Sosial (Sejarah). Tahun 2012 beliau penah menerima beasiswa pendidikan Student Exchange Programs di kampus Aichi University of Education, Jepang (2012), serta berkesempatan menempuh Shortcourse Programs di University of Quensland, Australia (2019).

Sirikit Syah

Sirikit Syah. Penulis yang memiliki nama asli Hernani Sirikit ini lebih dikenal dengan nama pena Sirikit Syah karena profesinya sebagai wartawan sejak 1984 sd 2007, dan sebagai sastrawan hingga saat ini. Setelah menempuh pendidikan pascasarjana di University of Westminster, London, dan meraih gelar MA in Communications tahun 2002, Sirikit kemudian mengabdikan waktu dan ilmunya dengan mengajar di Stikosa-AWS. Sirikit meraih gelar doktor ilmu bahasa dari Universitas Negeri Surabaya, dengan disertasi mengenai “Naming and Labelling in Terorism News Reports”, pada tahun 2018.

Zoya Herawati

Zoya Herawati lahir di Gresik 21 Agustus 1956.  Mengawali kepe-nulisannya sejak di bangku SLTA.  Tahun 1972 memenangkan lomba mengarang tingkat SLTA  yang diselenggarakan oleh KOMDAK X JATIM. Selepas itu dari tahun ke tahun mengasah ketrampilan menulisnya, terutama cerita pendek, dengan mempublikasikannya di sejumlah media massa;  Mingguan Bhirawa, Memorandum, Surabaya Post, Jawa Pos, Liberty, Zaman, Tribune, Pelopor Yogya, Kedaulatan Rakyat Yogya, Mutiara. Tahun 1982, memenangkan lomba cerita  pendek yang diselenggarakan Dewan Kesenian Surabaya dan majalah Liberty selaku juara pertama. Tahun 1998, novelnya Prosesi terpilih sebagai salah satu pemenang sayembara penulisan novel  Dewan Kesenian Jakarta.